Solidaritas Pemuda Desa (SPEDA) Resmi Dideklarasikan!
![]() |
| Solidaritas Pemuda Desa (SPEDA) secara resmi dideklarasikan di Coffee Buntu, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025). |
NUSAINA TV - Jakarta - Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97, organisasi kepemudaan Solidaritas Pemuda Desa (SPEDA) secara resmi dideklarasikan di Coffee Buntu, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Selasa (28/10/2025).
Mengusung tema “Saatnya Membangun Indonesia dari Desa: Sebagai Basis Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan”, gerakan ini menjadi wadah kolaborasi pemuda desa dari seluruh Indonesia untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan sosial berbasis desa.
Acara deklarasi dihadiri berbagai elemen pemuda, perwakilan organisasi masyarakat, serta perwakilan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Hadir mewakili Kemendes PDTT, Dr. Agustomi Masik, M.Dev.Plg, Kepala BPSDM PMDDT, yang menegaskan pentingnya peran pemuda desa dalam menekan arus urbanisasi.
“Pemuda desa harus menjadi subjek perubahan, bukan sekadar penonton. Kemajuan desa adalah kunci keadilan pembangunan nasional,” ujarnya.
Gerakan Kolektif Anak Desa
Ketua Umum SPEDA Fadli Rumakefing menjelaskan, lahirnya gerakan ini berawal dari kesadaran kolektif para mahasiswa asal desa yang menempuh pendidikan di kota besar. Mereka menilai, desa sebagai fondasi bangsa masih tertinggal dalam banyak aspek pembangunan.
“Kami ingin mengingatkan bahwa jauh sebelum negara berdiri, desa sudah ada. Maka desa harus menjadi faktor penting dalam pembangunan nasional,” ungkap Fadli.
“Kami turun langsung ke lapangan untuk mengidentifikasi potensi ekonomi kreatif, pariwisata, dan sektor lain di desa-desa yang belum tersentuh, termasuk di daerah tertinggal,” lanjutnya.
SPEDA, kata Fadli, ingin membangun semangat “Bangga dari Desa” agar generasi muda desa tidak merasa minder ketika berhadapan dengan masyarakat perkotaan.
“Anak desa harus percaya diri, punya skill, dan mampu berkarya di bidang apa pun mulai dari ekonomi kreatif, budaya, hingga inovasi digital,” tegasnya.
Delapan Asta Cita SPEDA
Dalam pidato deklarasinya, Fadli memaparkan delapan arah perjuangan yang disebut Asta Cita SPEDA, yaitu:
- Mendorong digitalisasi ekonomi kreatif desa.
- Pembentukan koperasi pemuda desa.
- Penguatan SDM desa.
- Percepatan pembangunan infrastruktur desa.
- Pengembangan atlet muda desa.
- Pemerataan balai latihan kerja desa.
- Pemerataan harga dan subsidi di sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan energi desa.
- Pengembangan budaya serta kearifan lokal desa.
Tentang SPEDA:
Solidaritas Pemuda Desa (SPEDA) adalah organisasi kepemudaan independen yang berkomitmen memperjuangkan kemajuan desa melalui kolaborasi lintas sektor, digitalisasi, dan penguatan kapasitas pemuda desa.
Moto SPEDA: “Bangga dari Desa, Berkarya untuk Indonesia.”
